PT Sarulla Operations Ltd (SOL), membangun kerjasama dengan beberapa kelompok tani yang ada kecamatan Pahae Jae dan kecamatan Pahae Julu , Taput untuk mengembangkan bawang merah Varian Batu Ijo.
Melalui program CSR ( Corporate Social Responsibility ) kerjasama antara koptan Dos Roha di desa Simataniari kecamatan pahae Julu dan Beta Maju di desa Silangkitang kecamatan Pahae Jae, kerjasama telah dimulai dari tahun 2021 hingga kini.
Industan Sitompul selaku perwakilan dari PT SOL mengungkapkan, bebeberapa bentuk kerjasama antara pihak PT SOL dengan kelompok tani yaitu, mulai persiapan lahan, pelatihan, penyediaan bibit, pupuk, dan pestisida yang dibutuhkan selama masa penanaman sampai dengan panen.
Untuk periode tahun 2023 Kedua kelompok tani telah menerima bibit bawang sebanyak 2.100 kg dan ditanam di lahan seluas 19.400 m² mulai bulan Desember 2023.
Hasilnya pun memuaskan. sampai pada masa panen bulan Maret 2024. Kedua kelompok telah berhasil memanen bawang merah sebanyak 3.565 kg.
Hasil panen ini dinilai cukup berhasil mengingat kondisi cuaca yang sangat ekstrim dengan curah hujan tinggi hingga saat ini.
Para anggota kelompok telah menjual 2.110 kg dari hasil panen dengan kisaran harga Rp20.000 – Rp30.000 per kilogram. Sehingga hasil penjualan yang diperoleh adalah sekitar Rp 55.000.000.( Lima Puluh Lima Juta Tupuah ).
Hasil penjualan ini telah memberikan dampak positif bagi kelompok. Berdasarkan kesepakatan diawal pendampingan bersama dengan kelompok, saat ini petani yang berkomitmen untuk didampingi sedang melakukan penanaman bawang merah tahap-2 dengan memanfaatkan bibit sebanyak 1.455 kg tanaman bawang merah dari hasil panen sebelumnya (tahap-1).
Namun tidak semua anggota kelompok melanjutkan penanaman bawang karena tidak semua dapat memenuhi komitmen dan kesepakatan bersama seperti pada saat awal pendampingan.
Keberhasilan kedua kelompok ini telah memberikan inspirasi dan semangat untuk mengembangkan pertanian bawang di daerah Pahae, Sekalipun tetap masih perlu pengkajian lebih lanjut.”Sebut Industan”
Hal yang dapat dipertimbangkan untuk pertanian bawang merah varitas Batu Ijo ini adalah, masa tanam hingga panen terbilang sangat singkat, yakni hanya ± 75 hari saja.
Ketahanan tanaman di kondisi cuaca dengan curah hujan yang tinggi, serta permintaan dan harga jual di pasar cukup tinggi, sehingga para petani sangat antusias dalam melakukan pertanian bawang merah.
Lebih lanjut Industan menjelaskan, Kalau dulu sampai saat ini bawang merah lebih dikenal dan dikembangkan di Kecamatan Muara.
Oleh karena itu, kita membuktikan bahwa tanah Pahae juga memiliki potensi dan peluang untuk pengembangan tanaman bawang merah. Selama ini tanah pahae hanya dikenal dengan komoditi durian dan coklat. Ternyata varian bawang merah batu ijo sangat menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat” Terang Industan.
Salah seorang anggota kelompok tani Nurmince Sitorus menjelaskan, melalui pendapingan PT SOL lewat program CSR dan Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara melalui tim BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Kecamatan, saya optimis bahwa bawang merah varian batu ijo yang sudah di populerkan di tanah Pahae akan mendongkrat perekonomian masyarakat.
Faktanya Untuk penanaman tahap-2 ini saya sudah menambah luas lahan untuk ditanami bawang merah, di penanaman tahap-1 saya tanam seluas 2 rante (800 m²) saja, tetapi sekarang saya sudah menanam di seluas 2,5 rante (1.000 m²). Saya tambah luasnya karena sudah merasakan hasilnya, sangat memuaskan dan menambah penghasilan keluarga.” Ujarnya.